Custom Search

Cara-Cara Penetapan Harga Produk

RUMAH SI-MANAJEMEN

Suatu perusahaan dalam menetapkan harga produk umumnya berorientasi pada 3 hal, yaitu: (1) Penetapan harga yang berorientasi biaya, (2) Penetapan harga yang berorientasi permintaan, dan (3) Penetapan harga yang berorientasi persaingan. Berikut penjelasannya.

Penetapan Harga yang Berorientasi Biaya

Kebanyakan suata perusahaan menetapkan harga berdasarkan biaya yang dikeluarkan. Umumnya semua biaya, termasuk pengalokasian biaya tambahan, selalu berubah dan dibuat berdasarkan perkiraan tingkat pelaksanaan. Penetapan harga yang berorientasi biaya biasanya dilakukan dalam perdagangan eceran (bahan makanan, mebel, kerajinan, pakaian) dan pesanan karena biayanya sulit ditentukan sebelumnya, seperti pembuatan bangunan dan mesin yang khusus.

Hal-hal yang perlu menjadi pedoman dalam penetapan harga yang berorientasi biaya adalah :

1. Presentase kenaikan harga harus berbanding terbalik dengan harga satuan. Artinya, semakin rendah harga satuan, semakin tinggi presentase kenaikan harga. Contoh: Sebuah dompet yang semula harganya Rp. 20.000 dapat dijual dengan harga Rp. 40.000.-atau terjadi kenaikan harga sebesar 100 %. Sementara seperangkat meja kursi yang harganya Rp. 300.000 dapat dijual dengan harga Rp 450.000 atau kenaikan harga relatif lebih rendah sebesar 50 %.
2. Tingkat kenaikan harga harus berbanding terbalik dengan harga penjualan. Artinya, bila suatu produk semakin sering dibeli, maka kenaikan harga semakin sedikit. Semakin sedikit produk tersebut dibeli, semakin tinggi kenaikan harganya. Sebagai contoh: Surat kabar, rokok dan sabun mandi akan memiliki kenaikan harga yang lebih rendah dari peralatan elektronik seperti komputer, televisi, lemari es, dan mesin cuci.

Penetapan Harga yang Berorientasi Permintaan.

Penetapan harga sebagian besar berdasarkan pada banyak permintaan. Apabila permintaan banyak, harga yang dikenakan akan tinggi. Akan tetapi, bila permintaan sedikit, harga yang dikenakan akan rendah walaupun dalam kedua kasus di atas harga satuan yang berlaku mungkin sama. Harga dapat berbeda-beda berdasarkan konsumen. Harga yang lebih tinggi diberikan kepada pembeli yang tidak mempedulikan harga, dan harga yang lebih rendah diberikan pada pembeli yang memperhatikan harga. Penetapan harga seperti ini dapat menghancurkan kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.

* Harga dapat berbeda berdasarkan tempat. Contahnya, tempat duduk di stadion dan bangunan ruko yang disewakan.
* Harga juga dapat berbeda-beda menurut waktu, misalnya produk musiman dan minuman.
* Harga dapat berbeda-beda berdasarkan versi produk. Versi-versi produk yang agak berbeda diberi harga yang berbeda, tetapi tidak sebanding dengan biaya marginal masing-masing. Contoh, satu kotak susu pasterisasi dengan harga kemasan seharga Rp. 2.500 dapat dijual seharga Rp. 5.000. Sedangkan satu kotak susu pasterisasi yang sama dengan harga kemasan Rp. 1.500 dapat dijual dengan harga Rp. 3.000,-

Penetapan Harga yang Berorientasi Persaingan.

Penetapan harga dilakukan bila harga tersebut sebagian besar ditentukan oleh harga pesaing yang lain. Dalam hal ini harga tidak perlu sama. Perusahaan dapat mempertahankan harga produknya lebih tinggi atau lebih rendah dari harga produk pesaing dalam batasan presentase tertentu. Jenis penetapan harga ini biasanya digunakan untuk menyaingi produk yang tidak berbeda, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir dan lain-lain. Penetapan harga yang berorientasi persaingan juga dapat digunakan dalam penawaran kontrak.(diskopjatim) Share

  • Cara-Cara Penetapan Harga Produk

  • Metode Penetapan Harga Untuk Menghadapi Pasar/Pesa...

  • Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga

  • PENETAPAN HARGA JUAL

  • Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Pelangg...

  • Enam Kesalahan Penetapan Harga Terbesar

  • POWER PRICING

  • Kebijakan Penetapan Harga Produk

  • Tujuan Strategi Penetapan Harga Bagi Perusahaan Bi...

  • Metode Penetapan Harga Dengan Pendekatan Biaya

  • Metode Penetapan Harga Dengan Pendekatan Biaya

  • Segmentasi Targeting dan Positioning (2)
    Segmentasi dan Targeting. Positioning (1)
    Segmentasi Pasar , Penentuan Target Pasar dan Positioning
    Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
    STP dan 4P
    Positioning Berdasarkan Nilai
    Apa itu Positioning (Pengertian Positioning)
    Strategi Repositioning (reposisi suatu produk)
    Positioning Strategy
    Empat Kriteria Yang Menentukan Positioning
    Positioning Menurut Manfaat
    Positioning Berdasarkan Kategori
    Positioning Berdasarkan Atribut


    Rusman Efendi Sihombing

    No comments:

    Post a Comment

    Thank You

    Enter your email address:

    Delivered by FeedBurner